PEREKRUTAN PEGAWAI SECARA ILMIAH DAN NON ILMIAH





PEREKRUTAN PEGAWAI SECARA ILMIAH DAN NON ILMIAH


Diajukan guna memenuhi tugas paper mata kuliah

Manajemen Sumber Daya Manusia

Dosen pengampu :
Dr. Selfi Budi H, M.Si
Drs. Agus Suharsono, M.Si



Oleh
Riska Ayu Pradila
170910201004


Fakultas Studi Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Jember
2019


Salah satu kunci utama dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional adalah terletak pada proses Rekrutmen, Seleksi, Training and Development calon tenaga kerja. Mencari tenaga kerja yang profesional dan berkualitas tidaklah gampang. Merupakan sebuah kewajiban dalam sebuah organisasi dan perusahaan-perusahan harus melakukan penyaringan untuk anggota atau para pekerja yang baru. Untuk itulah rekrutmen tenaga kerja dibutuhkan untuk menyaring para pelamar yang ingin melamar. Dalam organisasi, rekrutmen ini menjadi salah satu proses yang penting dalam menentukan baik tidaknya pelamar yang akan melamar pada organisasi tersebut. Seleksi adalah usaha pertama yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh karyawan yang kualifikasi dan kompeten yang akan menjabat serta mengerjakan semua pekerjaan pada perusahaan. Hal tersebut harus diperhatikan dengan benar karena mempengaruhi masa depan perusahaan ataupun organisasi ke depannya.


DEFINISI REKRUTMEN
 
            Rekrutmen merupakan suatu cara mengambil keputusan perencanaan manajemen sumber daya manusia mengenai jumlah karyawan yang dibutuhkan, kapan diperlukan, serta kriteria apa saja yang diperlukan dalam suatu organisasi. Rekrutmen pada dasarnya merupakan usaha mengisi jabatan atau pekerjaan yang kosong di lingkungan suatu organisasi atau perusahan, untuk itu ada dua sumber tenaga kerja yakni sumber dari luar (eksternal) organisasi dan sumber dari dalam (internal) organisasi. Ada beberapa pengertian rekrutmen menurut para ahli:
1.      Menurut Henry Simamora (1997:212) dalam buku koleksi digital Universitas Kristen Petra menyatakan bahwa:
Rekrutmen adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.
2.      Menurut Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson (1997:227) dalam Nanang Nuryanta (2008)
Rekrutmen antara lain meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada.
3.      Menurut Schermerhorn, 1997
Rekrutmen (Recruitment) adalah “proses penarikan sekelompok kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan membawa peluang pekerjaan kepada perhatian dari orang-orang yang berkemampuan dan keterampilannya memenuhi spesifikasi pekerjaan.


Metode Seleksi Penerimaan Karyawan

Beberapa metode yang tepat untuk menyeleksi para calon karyawan menurut Malayu Hasibuan (2002:50), metode-metode tersebut diantaranya, sebagai berikut:

A. Metode Non Ilmiah 
Metode non ilmiah adalah seleksi yang dilakukan dimana dasar pemilihannya tidak didasarkan kepada kriteria atau standar ataupun spesifikasi jabatan, tetapi hanya berdasarkan kepada perkiraaan pengalaman. Metode ini merupakan metode seleksi yang berdasarkan tradisi lama atau metode lama, itu mempunyai kelemahan besar yaitu tidak mempunyai pegangan yang pasti akan tepat tidaknya seorang keryawan untuk memangku suatu jabatan. Menggunakan bahan-bahan pertimbangan sebagai berikut:
  1.      Surat lamaran bermaterai atau tidak. 
  2.      Ijazah sekolah dan daftar nilai. 
  3.      Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman. 
  4.      Referensi atau rekomendasi dari pihak yang dapat dipercaya. 
  5.      Mengadakan wawancara langsung dengan pelamar yang bersangkutan. 

B. Metode Ilmiah 

Metode ilmiah adalah seleksi yang dalam pelaksanaannya berdasarkan kepada spesifikasi jabatan dan kebutuhan nyata yang akan diisi serta pedoman kepada kriteria dan standar tertentu. Seleksi metode ini merupakan pengembangan seleksi non-ilmiah.
Dalam metode Ilmiah berdasarkan ilmu pengetahuan diadakan test kepada calon karyawan yang mana nilai dan hasil test tersebut sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan apakah karyawan tersebut diterima atau ditolak. Adapun presedur seleksi yang lazim diadakan adalah sebagai berikut:
  1.      Seleksi surat lamaran yang masuk. 
  2.      Pengisian formulir lamaran. 
  3.      Pemeriksaan referensi. 
  4.      Wawancara pendahuluan. 
  5.      Test-test pemeriksaan 
  6.      Test psikologi. 
  7.     .Persetujuan atasan langsung. 
  8.      Memutuskan diterima atau ditolak. 
CONTOH REKRUTMEN METODE ILMIAH DAN NON ILMIAH

Pada perusahaan di bidang perbankan yaitu Bank, terdapat banyak posisi yang ditawarkan yang mana terbagi menjadi dua segmen yaitu segmen bisnis dan segmen operasional. Masing-masing segmen berisi posisi-posisi atau jabatan tertentu dengan deskripsi pekerjaan masing-masing, sehingga banyak lowongan pekerjaan di Bank yang sering dibuka untuk merekrut karyawan baru, dan untuk beberapa posisi karyawan di Bank beserta tugasnya adalah sebagai berikut:
  1.       Marketing: Betugas untuk melakukan pemasaran dengan mencari nasabah. Dalam perekrutannya dapat menggunakan metode non ilmiah namun ada juga beberapa perusahaan yang mewajibkan penggunaan seleksi ilmiah. Dalam bagian marketing, petugas harus memiliki penampilan yang menarik dan memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi karena akan mempengaruhi pendapat para nasabah. Saat petugas sudah memiliki pengalaman sebelumnya maka cukup menggunakan seleksi non ilmiah yaitu berdasarkan kepada perkiraaan pengalaman.
  2.       Analis Kredit: Bertugas untuk menganalisis penerima pinjaman, apakah bankable atau tidak. Dalam perekrutannya menggunakan seleksi ilmiah. Tingkat psikologi seorang analisis kredit harus baik sehingga dapat menganalisis penerimanan pinjaman dengan baik. Petugas juga harus memiliki kemampuan penentuan harga yang cermat sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menganalisis. 
  3.      Account Officer: Melakukan pemasaran, melakukan analisa kelayakan pemberian kredit, dan pemantauan terhadap kelancaran pembayaran debitur. perekrutan dapat dilakukan secara ilmiah maupun non ilmiah. Namun karena bertugas sebagai pemantau kelancaran dan kelayakan akan lebih baik calon petugas melalui seleksi ilmiah dengan melakukan test- test pemerinksaan sehingga calon petugas dapat dipastikan benar-benar dapat menjalankan tugasnya.
  4.       Customer Service: Memberikan sosialisasi pada nasabah / calon nasabah terkait produk bank. perekrutan dapat dilakukan dengan metode non ilmiah. calon pekerja harus memiliki keterampilan dalam berkomunikasi sehingga dapat memberikan sosialisasi dengan baik. Selan itu harus memiliki penampilan yang sopan dan menarik karena berhadapat lansung dengan nasabah.
  5.      Segmen Operational, macam-macam posisi di bank dan tugasnya yang ada pada segmen ini yaitu harus mendukung sisi bisnis bank, dan menjalankan proses transaksi nasabah supaya berjalan lancar dan sesuai aturan/sistem yang ada. Berdasarkan kepada spesifikasi jabatan dan kebutuhan nyata yang akan diisi serta pedoman kepada kriteria dan standar tertentu sehingga lebih baik menggunakan metode perekrutan ilmiah karena posisi tersebut sangat perpengaruh terhadap kelancaran bank.

DAFTAR PUSTAKA

Komentar